Apa itu Asap Cair?

1.     Asap cair itu apa?
Asap cair merupakan campuran larutan dari dispersi asap kayu dalam air yang dibuat dengan mengkondensasikan asap cair hasil pirolisis. Asap cair hasil pirolisis ini tergantung pada bahan dasar dan suhu pirolisis.
2.     Buat apa asap cair?
Asap memiliki kemampuan untuk mengawetkan bahan makanan atau non pangan karena adanya senyawa asam, fenolat dan karbonil.
3.     Komposisi Asap Cair itu apa saja?
Asap cair mengandung berbagai senyawa yang terbentuk karena terjadinya pirolisis tiga komponen kayu yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Lebih dari 400 senyawa kimia dalam asap telah berhasil diidentifikasi. Komponen-komponen tersebut ditemukan dalam jumlah yang bervariasi tergantung jenis kayu, umur tanaman sumber kayu, dan kondisi pertumbuhan kayu seperti iklim dan tanah. Komponen-komponen tersebut meliputi asam yang dapat mempengaruhi citarasa, pH dan umur simpan produk asapan; karbonil yang bereaksi dengan protein dan membentuk pewarnaan coklat dan fenol yang merupakan pembentuk utama aroma dan menunjukkan aktivitas antioksidan
4.     Manfaat dan fungsinya asap cair?
Industri Pangan 
Dalam industri pangan, asap cair digunakan sebagai pengawet alami makanan seperti ikan, bakso, dan tahu karena sifat antimikrobia dan antioksidannya.
Dengan tersedianya asap cair maka proses pengasapan tradisional dengan menggunakan asap secara langsung dapat dihindarkanPerlu dicatat bahwa pengasapan tradisional mempunyai banyak kelemahan seperti pencemaran lingkungan, proses tidak bisa dikendalikan, kualitas yang tidak konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran, yang semuanya dapat dihindari.
Industri perkebunan 
Asap cair dapat digunakan sebagi koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair seperti anti jamur, anti bakteri dan antioksidan tersebut dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan.
Industri Kayu 
Kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap, sehingga akan memperpanjang usia kayu.

Keuntungan penggunaan asap cair antara lain lebih intensif dalam pemberian citarasa, kontrol hilangnya citarasa lebih mudah, dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan, lebih hemat dalam pemakaian kayu sebagai bahan asap, polusi lingkungan dapat diperkecil dan dapat diaplikasikan ke dalam bahan dengan berbagai cara seperti penyemprotan, pencelupan, atau dicampur langsung ke dalam makanan.
Selain itu keuntungan lain yang diperoleh dari asap cair, adalah seperti:

1. Keamanan Produk Asapan
Penggunaan asap cair yang diproses dengan baik dapat mengeliminasi komponen asap berbahaya yang berupa hidrokarbon polisiklis aromatis. Komponen ini tidak diharapkan karena beberapa di antaranya terbukti bersifat karsinogen pada dosis tinggi. Melalui pembakaran terkontrol, aging, dan teknik pengolahan yang semakin baik, tar dan fraksi minyak berat dapat dipisahkan sehingga produk asapan yang dihasilkan mendekati bebas HPA
2.Aktivitas Antioksidan
Adanya senyawa fenol dalam asap cair memberikan sifat antioksidan terhadap fraksi minyak dalam produk asapan. Dimana senyawa fenolat ini dapat berperan sebagai donor hidrogen dan efektif dalam jumlah sangat kecil untuk menghambat autooksidasi lemak.


3.Aktivitas Antibakterial
Peran bakteriostatik dari asap cair semula hanya disebabkan karena adanya formaldehid saja tetapi aktivitas dari senyawa ini saja tidak cukup sebagai penyebab semua efek yang diamati. Kombinasi antara komponen fungsional fenol dan asam-asam organik yang bekerja secara sinergis mencegah dan mengontrol pertumbuhan mikrobia  Adanya fenol dengan titik didih tinggi dalam asap juga merupakan zat antibakteri yang tinggi.
4. Potensi pembentukan warna coklat
karbonil mempunyai efek terbesar pada terjadinya pembentukan warna coklat pada produk asapan. Jenis komponen karbonil yang paling berperan adalah aldehid glioksal dan metal glioksal sedangkan formaldehid dan hidroksiasetol memberikan peranan yang rendah. Fenol juga memberikan kontribusi pada pembentukan warna coklat pada produk yang diasap meskipun intensitasnya tidak sebesar karbonil.
5. Kemudahan dan variasi penggunaan
Asap cair bisa digunakan dalam bentuk cairan, dalam fasa pelarut minyak dan bentuk serbuk sehingga memungkinkan penggunaan asap cair yang lebih luas dan mudah untuk berbagai produk
5.     Bagaimana caranya membuat asap cair?

Langkah praktis membuat asap cair

1.      bersihkan tempurung kelapa dari serabutnya
2.      kemudian ukurannya diperkecil
3.      sampel masukkan kedalam reaktor pirolisis. Pirolisis adalah pembakaran tertutup pada suhu tinggi biasanya pada suhu 400-600 0C. Proses tersebut menghasilkan zat dalam tiga bentuk yaitu padat, gas dan cairan. Komposisi cairan di dalam proses pirolisis ini tersebut adalah asap cair.
4.      proses berjalan dalam reaktor pirolisis selama 5 jam dan ditutup rapat. Reaktor kemudian dipanaskan selama 5 jam. Destilat yang keluar dari reaktor ditampung dalam dua wadah. Wadah pertama untuk menampung fraksi berat, sedangkan wadah kedua untuk menampung fraksi ringan. Fraksi ringan ini diperoleh setelah dilewatkan tungku pendingin yang dilengkapi pipa berbentuk spiral, hasilnya dalam bentuk cairan dan sisa gas metan yang kemudian dibakar. Sementara arang yang dihasilkan dapat di proses untuk briket, atau arang aktif. Mudah bukan.

Cara Memurnikan Asap Cair

Redestilasi Asap Cair
Asap cair yang diperoleh dari pirolisis termasuk grade 3. warnanya coklat pekat, kandungan ter masih banyak. Grade ini sangat cocok untuk penggumpalan karet, pengawetan kayu dll. Jika digunakan untuk pengawet pada makanan, maka Grade 3 harus ditingkatkan ke Grade 2. Grade 2, memiliki warna yang lebih coklat bening, kandungan ter jauh berkurang. aroma asapnya sudah agak berkurang. nah, bagaimana membuatnya..? akan saya berikan trik pengolahannya.
1. Endapkan asap cair grade 3 selama minimal 1 minggu, untuk mengendapkan ter
2. saring dengan zeolit      
3. Distilasi ulang asap cair grade 3 tsb. distilasi dilakukan pada suhu 120 – 150 C

Asap cair ini dapat digolongkan menjadi 3 tingkatan.
1. grade 1, digunakan untuk pengawet makanan yang memiliki peka thd bau
2. grade 2, bisa juga digunakan untuk pengawet pada makanan dengan dikurangi kadarnya
3. grade 3, digunakan untuk aplikasi pada penggumpalan karet, pengawetan kayu dll. grade ini kadar ternyata sangat tinggi
Secara sederhana pemurnian asap cair dapat dilakukan dengan cara distilasi ulang pada asap cair grade 3. distilasi satu tingkat / satu kali akan menghasilkan grade 2.
biasanya asap cair yang keluar dari mesin pirolisis masih memiliki kandungan ter yang sangat pekat. oleh karena itu cara yang mudah untuk memisahkannya adalah dengan teknik settling/pengendapan. lakukan itu selama beberapa hari, hingga diperoleh asap cair yang bening. siap untuk dilakukan proses berikutnya.

6.     Amankah Asap Cair Digunakan…?

Biasanya, untuk mengawetkan ikan,daging, dan bahan makanan lainnya adalah dengan metode pengasapan. fungsinya adalah untuk menurunkan kadar air yang dapat mengembangkan warna, cita rasa spesifik dan menghambat pertumbuhan mikrobia. namun metode ini memiliki kekurangan yaitu, kualitas tidak konsisten, sulit dalam pengendalian proses, terdepositnya ter dalam bahan makanan, dan ini membahayakan, juga sering menimbulkan polusi udara.
kelemahan2 tersebut dapat diatasi dengan menggunakan asap cair.

Apa yang bisa dibuktikan bahwa Asap Cair Menghilangkan Bau Busuk/Anyir


Biasanya udang atau ikan jika dibiarkan terlalu lama di udara terbuka, maka lama kelamaan akan mendatangkan bakteri pembusuk, mendatangkan lalat, baik lalat hitam,maupun lalat hijau dan bau yang sangat tidak sedap asap cair mampu menyerap bau, menekan pertumbuhan bakteri pembusukan, maka kusiramlah/kusemprot bagian bekas udang tsb. alhasil, bau yang anyir dan tidak sedap, hilang seketika. ajaib. asap cair mampu menghilangkan bau busuk. ya berganti menjadi bau asap cair sedikit. gak masalah lah....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OPTIMALISASI KINERJA ALAT PENGHASIL ASAP CAIR DARI BAHAN BAKU LIMBAH PERTANIAN