Asap Cair (liquid smoke)
Asap Cair (liquid smoke)
1. Pengertian Asap Cair
Tanaman kelapa merupakan salah satu tanaman yang
termasuk dalam family palmae dan banyak tumbuh didaerah tropis, seperti
Indonesia. Kelapa dikenal sebagai tanaman serba guna karena seluruh bagiab
tanaman ini bermanfaat bagi kehidupan manusia serta mempunyai nilai ekonomis
yang tinggi. Salah satu bagian yang terpenting dari tanaman kelapa adalah buah
kelapa. Buah kelapa terdiri dari beberapa komponen yaitu kulit luar, sabut,
tempurung kelapa, daging buah dan air kelapa.
Tempurung kelapa merupakan bagian buah kelapa yang
berfungsi sebagai perlindungan inti buah. Tempurung kelapa terletak pada bagian
dalam kelapa setelah serabut dan merupakan bagian yang keras dengan ketebalan
3-5 mm. tempurung kelapa termasuk golongan kayu keras dengan kadar air yang
tersusun dari lignin, selulosa dan hemiselulosa.
Asap cair merupakan campuran terlarut dari disperse
asap tempurung dalam air yang dibuat dengan mengkondensasikan asap hasil
priolisis tempurung atau merupakan kondensat dari asap tempurung yang
didalamnya terkandung berbagai unsure senyawa dengan titik didih yang berbeda
beda.
Factor yang sangat penting yang mempengaruhi
konsentrasi dan komposisi asaap cair, yaitu suhu pada saat priolisis dan jenis
bahan yang digunakan.
2. Manfaat Asap Cair (
Liquid Smoke )
a. Industri Pangan
Asap cair ini mempunyai kegunaan yang
sangat besar sebagai pemberi rasa dan aroma yang spesifik juga sebagai pngawet
karena sifat antimikrobia dan antioksidannya. Dengan tersedianya asap cair maka
proses pengasapan tradisional dengan menggunakan asap secara langsung yang
mengandung banyak kelemahan seperti pencemaran lingkungan, proses tidak dapat
dikendalikan, kualitas yang tidak konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran,
yang semuanya tersebut dapat dihindari.
Sebagai pengawet bahan makanan : daging, ikan, bakso.
Sebagai pengawet bahan makanan : daging, ikan, bakso.
Asap cair mempunyai kemampuan untuk mengawetkan
makanan karena adanya senyawa asam, fenol dan karbonil. Pengasapan konvensinal
seperti mutu, citra rasa dan aroma yang konsisten sulit dicapai,senyawa tar
terdeposit dan apabila suhunya terlalu tinggi akan terbentuk senyawa
korsinogrenik benzopiren. Pada penggunaan asap cair fungsi yang diharapkan dari
asap seperti citra rasa, warna, anti oksidan dan anti mikrobia dapat
dipertahankan sedangkan kelemahan pengasapan konvensional dapat diatasi.
a. Industri Perkebunan Karet
Asap cair dapat digunakan sebagai koagulan
lateks dengan sifat fungsional asap cair / sebagai pengganti asam formiat,
antijamur, antibakteri.( Liquid Smoke Grade 3 )
b. Industri Kayu
Asap cair dapat digunakan untuk pengawet kayu,
yaitu sebagai lapisan luarnya kayu yang diolesi dengan menggunakan asap cair
mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap dari pada kayu yang tanpa diolesi
asap cair.
3. Bahan Baku Asap Cair
Bahan baku asap cair dilakukan analisis
kimia yang meliputi penentuan kadar air, selulosa dan lignin. Untuk
menghasilkan asap yang baik pada waktu pembakaran sebaiknya menggunaka kayu
jenis jati dan tempurung kelapa. Pada umumnya tempurung keras akan menghasilkan
aroma yang lebih unggul, lebih kaya kandungan aromatic dan lebih banyak
mengandung senyawa asam dibandingkan tempurung lunak.
4. Teknologi Produksi Asap
cair
Priolisis adalah proses pemanasan suatu
zat tanpa adanya oksigen sehingga terjadi penguraian komponen komponen penyusun
tempurung kelapa. Tempurung dimasukkan dalam tungku kemudian dipanaskan, selama
prose pemanasan gas yang terbentuk dari hasil pembakaran tempurung tersebut
terkondensasi oleh air dan terbentuklah asap cair.
Gambar 2. Tungku pembakaran
Ketika tempurung menyala, produsen mengalirkan asap melalui sebuah pipa besi
dan menampung di tabung kondensasi yang akan berubah menjadi asap cair. Asap
cair yang keluar pertama merupakan kelas 3berwarna kecoklatan dan beraroma asap
kuat. Selain mendapat asap cair alat priolisis juga menghasilkan arang
tempurung hasil pembakaran dalam proses produksi asap cair.
5. Tiga Kelas Asap Cair
a. Grade 1:
Asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar
sebagai pemberi rasa dan aroma yang spesifik juga sebagai pngawet karena sifat antimikrobia
dan antioksidannya. Dengan tersedianya asap cair maka proses pengasapan
tradisional dengan menggunakan asap secara langsung yang mengandung banyak
kelemahan seperti pencemaran lingkungan, proses tidak dapat dikendalikan,
kualitas yang tidak konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran, yang semuanya
tersebut dapat dihindari
Asap cair ini mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1. digunakan untuk
pengganti formalindalam pembuatan tahu, bakso, dan mie
2. sebagai bahan pengawet makanan
3. pengawet ikan
4. pengawet daging
b. grade 2 :
Merupakan asap cair kualitas nomor dua
yang diperoleh dari satu kali proses destilasi. Asap cair ini mempunyai
kegunaan sebagai berikut :
1. digunakan sebagai
pembuatan ikan atau daging asap
2. sebagai disinfektan,
insektisida
c. Grade 3 :
Perkebunan karet : Asap cair dapat digunakan sebagai
koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair / sebagai pengganti asam
formiat, antijamur, antibakteri.
Industri Kayu : Pertahanan terhadap rayap
6. Meningkatkan Mutu Asap
Cair
Destilasi adalah suatu proses pemisahan
suatu komponen dari suatu campuran zat cair menggunakan perbedaan titik
didihnya. Titik didih yang lebih tinggi akan lebih cepat menguap, dalam komponen
yang ada dalam asap cair. Komponen komponen dominan yang mendukung sifat sifat
fungsional dari asap cair adalah senyawa fenol, karbonil dan asam.
Table 1. Titik Didih
fungsional asap cair
Senyawa
|
Titik didih (ÄŠ, 760 mmHg)
|
Fenol
Guaikol
4-metilguaikol
Eugenol
Siringol
Furfural
Piropartekol
Hidrokinon
isoeugenol
|
205
211
244
267
162
240
285
266
|
Karbonil
Glioksal
Metilglioksal
Glikoaldehid
Diasetil
Formaldehid
|
51
72
97
88
21
|
Asam
Asam asetat
Asam butirat
Asam propionat
Asam isovalerat
|
118
162
141
176
|
Berdasarkan perbedaan titik didih dari
senyawa senyawa penyusun asap cair tersebut akan dilakukan destilasi
untuk memisahkan komponen tar dan untuk mendapatkan fraksi asap cair dengan
sifat sifat fungsional yang menonjol.
Destilat asap merupakan cair alami dari
asap tempurung kelapa yang diendapkan, diredestilasi (penurunan) untuk
menghilangkan partikel endapan dan tar. Destilat asap atau asap cair tempurung
mengandung lebih dari 400 komponen dan memiliki fungsi sebagai penghambat perkembangan
bakteri dan cukup aman sebagai pengawet alami. Cara memproduksi asap cair
tempurung kelapa dikeringkan agar kadar air konsisten, kemudian dibakar dalam
perapian dengan mengontrol oksigen, waktu dan suhu. Asap kemudian
dikondensasikan melalui suatu kondensat dengan menggunakan media air sebagai
pendingin.
b. Bahan dan Alat
1. Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam proses priolisis pembuatan
asap cair, antara lain:
a. Tempurung kelapa
Tempurung kelapa adalah bahan utama dalam pembuatan
asap cair. Bahan ini sangat mudah didapat dari masyarakat sekitar
b. Air
Air digunaka sebagai media pendingin agar
asap dapat berubah dari fase gas ke fase cair.
2. Alat yang digunakan
Alat yang digunaka dalam proses priolisis pembuatan asap cair, antara lain:
a. Tangki pembakaran
Tangki pembakaran yang besar terbuat dari
logam dan terdapat saluran untuk asap cair, disekelilingnya dilapisi batu bata
merah dan tanah liat untuk menghindari panas secara konduksidan radiasi. Setiap
tangki dapat menampung 125 kg tempurung kelapa. Dibagian bawah tangki terdapat
tempat pembakaran.
b. Tangki pendingin
Tangki pendingin terbuat dari logam
seperti drum yang didalamnya terdapat lingkaran pipa yang terhubung pada pipa
pengeluaran asap dari tungku pembakaran. Tangki pendingin dipasang agar asap
dapat berubah menjadi cair.
c. Tabung tar
Tabung tar berada di pipa aliran asap cair
yang tepasang menggantung dilengkapi kran dibagian bawahnya. Tabung tar
berfungsi sebagai penjebak tar atau endapan asap cair agar hasilnya lebih
jernih.
d. Jerigen
Jrigen berfungsi sebagai penampung asap
cair yang telah melewati tangki pendingin dan siap diolah.
e. Tangki destilasi
Tangki destilasi yang besar terbuat dari
logam dan terdapat pipa saluranuntuk asap cair disekelilingnya dilapisi batu
bata merah dan tanah liat untuk menghindari panas secara konduksidan radiasi.
Setiap tangki destilasi dapat menampung 300 literdengan tiap kali proses
penyaringan terjadi penyusutan 40-50 liter.
f. Saringan
Filter asap cair berfungsi sebagai
penyaring asap cair sebelum dikemas atau packing, agar warna asap cair terlihat
lebih jernih, filter asap cair dilapisi oleh zeolit dan kapas berguna sebagai
pengikat kotoran-kotoran yang ada dalam asap cair.
c. Prosedur Kerja
1. Proses Priolisis
Cek katup pengaman lalu tempurung
dimasukkan (120)kg.tutup inlet oleskan vaselin dan perpak harus rapat. Proses
pembakaran dimulai diatur nyala api agar stabil. Setiap 1-2 jam sekali jebakan
tar harus dibuka, asap cair dipindah dari penampung ke jerigen. Pastikan outlet
tertutup rapat, proses memerlukan waktu sekitar 6-8 jam dan menghasilkan asap
cair sekitar 60 liter. Proses priolisis ini akan menghasilkan grade 3.
Hal hal yang harus diperhatikan dalam proses priolisis :
a. Bahan atau tempurung
sebelum diolah sebaiknya sudah dalam keadaan kering.
b. Alat priolisis dicek
sebelumdigunakan apa ada kebocoran atau tidak dan pastikan air pendingin
mengalir.
c. Sebelum proses priolisis
berjalan, outlet dan katup pengatur harus tertutup rapat jangan lupa diberi
vaselin dan perpak harus rapat.
d. Pada saat priolisis
berlangsung, atur nyala apiagar tetap stabildan setiap 1-2 jam sekali jebakan
tar dibuka.
e. Pembakaran dilakukan
sampai matang, yang ditandai dengan:
· Tidak keluarnya asap cair
· Tidak adanya tar yang keluar
· Pipa saluran asap sudah dingin
2. Proses Destilasi
Cek katup pengaman lalu asap cair grade 3
dimasukkan dalam tungku pembakaran kurang lebih 300 liter. Tutup inlet, dimulai
proses pembakaran, atur nyala api agar stabil. Proses destilasi berfungsi untuk
memurnikan asap cair grade 3 menjadi grade 2 ataupun grade 1. Suhu pada proses
destilasi hamper sama dengan proses priolisis dan jika outlet berbentuk asap
maka dilakukan pengecilan api.
3. Penyaringan
Filter asap cair diisi ziolit dan kapas
dengan jumlah tertentu sesuai ukuran filter. Periksa keran pada bagian bawah
filter harus dalam keadaan tertutup. Tuangkan asap cair, tunggu sebentar dan
buka keran secara perlahan lahan. Asap cair ditampung menggunakan toples atau
wadah lainnya. Apabila hasil kurang jernih maka dilakukan proses penyaringan
ulang.
4. Pengemasan
Asap cair yang sudah ditampung dalam
jerigen yang sudah dipisahkan sesuai gradenya masing masing, selanjutnya
dikemas dan diberi label. Pengemasan asap cair sesuai dengan permintaan
konsumen berdasarkan grade dan jumlah banyaknya asap cair yang dipesan, jika
tidak ada pemesanan hanya disimpan pada jerigen jerigen.
Sx sangat apresiasi teknologi penyaringan asap cair untuk pengawetan pangan bakso dan daging dan dan daerah kami di sulteng merupakan penghasil kelapa dalam ,terimakasih pada para pakar dalam riset ini Eassalam
BalasHapus